Thursday, July 30, 2015

KEGIANTAN SANTRI PADA AWAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Tahun pelajaran baru telah dimulai, seperti umumnya sekolah-sekolah yang ada, di Pondok Pesantren NW Padasuka pun siswa baru beserta siswa lama berduyun-duyun mendatangi sekolah mereka dengan tanggungjawab amanah orang tua dipundak mereka. Ada yang berjalan kaki dan tak sedikit pula yang menggunakan sepeda motor. Terlihat dari raut wajah yang penuh semangat, mereka seolah seperti halilintar yang siap membawa hujan sejadi-jadinya. Betapa tidak berminggu-minggu  mereka tak menempati sekolah mereka karena kegiatan-kegiatan keagamaan selama Romadlon sehingga terasa harus segera melepas kerinduan pada sekolah mereka begitu pula siswa baru yang penasaran dengan hal-hal baru yang akan mereka temukan di sekolah mereka yang baru .
Hari-hari pertama sekolahpun diisi dengan kegiatan do’a dengan memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

أستغفرالله العظيم و أتوبوا إليك

Dengan serentak dan penuh kekhusyu’an para siswa melantunkan do’a tersebut hingga 100x yang dipimpin langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren NW Padasuka yang meski masih dalam kondisi kurang sehat namun semangat mendidik beliau tak mampu terkalahkan oleh penyakit. Selama beliau masih mampu berdiri tegak dan menyampaikan agama kepada ummat, selama itu beliau tetap tampil menjadi yang terdepan.

Setelah lantunan do’a usai dipanjatkan, kegiatanpun masih berlanjut dengan memberikan pesan-pesan agama kepada para siswa. Hal ini dilakukan agar para siswa memiliki keperibadian santri sejadi yang mengamalkan Islam dalam kehidupan mereka.

Selama kegiatan ini, kepada para siswa disampaikan hadits-hadits dan langsung dijelaskan oleh Pimpinan Pondok langsung, ini merupakan pembekalan bagi para santri sebelum mereka memasuki ruang kelas mereka. Kegiatan ini berlangsung hingga tiba waktu sholat Zhuhur. Dengan kegiatan yang demikian padat, para siswa baru tetap dengan penuh semangat mengikutinya, tak nampat raut wajah yang bosan ataupun jenuh dengan kegiatan tersebut. Ini karena niat awal mereka untuk memasuki Pondok Pesantren yaitu untuk menuntut Ilmu Agama sebagai bekal hidup mereka selain itu harapan orang tua mereka dirumahpun turut memberikan dorongan semangat kepada mereka, hal ini menjadikan semangat ddan khusyu’ dalam mengikuti program-program yang ada.

Usai sholat zuhur secara berjama’ah, para siswa yang belum mondok diizinkan pulang kerumah mereka masing-masing sedangkan siswa yang mondok baik di asrama yang disediakan oleh Pondok Pesantren maupun di Panti Asuhan (PA) Cahaya Tursina yang merupakan PA yang dikelola oleh Pondok Pesantren masing-masing juka kembali ke kamar mereka masing-masing.

Kegiatan keseharian pada awal-awal tahun ajaran baru ini tidak selesai sampai disana, pada sore harinya para santripun harus kembali ke Pondok Pesantren untuk sholat berjama’ah ashar dan kemudian melanjutkan program yang dilakukan pada pagi hari tersebut. Demikianlah ikhtiyar yang lakukan di Pondok Pesantren NW Padasuka dalam membentuk santri-santri yang memahami dan mengamalkan Islam.


Semoga Ikhtiar ini mendapat hasil yang maksimal dan semoga Pimpinan Pondok Pesantren NW Padasuka diberikan Kesehatan dan umur yang penuh barokah. Aamiin yaa Mujiibassaa-iliin

Sunday, July 26, 2015

HALAL BI HALAL PONPES NW PADASUKA 1436 H.

Pada hari Minggu, 10 Syawwal 1436 H. Yang bertepatan dengan 26 Juli 2015, bertempat di pantai Telang (Petanik) desa Emang Lestari Kecamatan Lunyuk-Sumbawa telah diadakan Pengajian Halal bi Halal yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren NW Padasuka. Pemilihan lokasi pantai sebagai tempat pelaksanaan acara pengajian Halal bi Halal tersebut dengan pertimbangan bahwa masyarakat, selain mendengarkan pengajian tetapi juga bisa tadabbur alam. Pelaksanaan acara pengajian Halal bi Halal di Pantai ini merupakan kali kedua setelah tahun lalu pun pelaksanaannya juga di lokasi yang sama. Tak diragukan, pemilihan lokasi ini membuat masyarakat berduyun-duyun datang untuk menghadiri acara tersebut, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan sepedda motor bagi yang memiliki, sedangkan masyarakat yang tidak memiliki kendaraan ataupun biaya transportasi menuju lokasi, panitia telah menyediakan 4 buah truk dan 1 buah L-300 yang yang dipinjam dari masyarakat dan disebar ke berbagai kampung seperti Karang anyar (Lunyuk Rea), Mekarsari (perung), Padasuka dan Kalbir (Emang Lestarii), untuk mengangkut masyarakat yang berhajat menghadiri acara pengajian tersebut namun tidak memiliki kendaraan.

Pelaksanaan acara yang dihadiri oleh ribuan masyarakat itu disiapkan oleh paniti pelaksana hanya dalam waktu 5 hari. Selama tenggang waktu tersebut para panitia berusaha agar acara yang diadakan sekali setahun itu bisa berjalan lancar dan mencapai target dan Alhamdulillah acara tersebut berjalan cukup sukses meskipun dari masyarakat yang menghadiri acara tersebut tampak sedikit kecewa karena Pimpinan Ponpes NW Padasuka yang mereka harapkan untuk menyampaikan pengajian sedang kalam keadaan kurang sehat dan tidak bisa memenuhi harapan masyarakat. Akan tetapi kekecewaan masyarakat tersebut terhapuskan karena Pimpinan Ponpes NW Padasuka mengutus salah seorang murid untuk menggantikan beliau mengisi pengajian tersebut, yaitu Ust. H. Mustajabuddin, S.Sos. salah seorang pendidik di Ponpes NW Padasuka dan merupakan anggora DPRD Kab. Sumbawa.

Pada kesempatan itu, Ust. H. Mustajabuddin, S.Sos. menyampaikan ciri-ciri orang yang memperoleh kemenangan setelah Romadlon. “ada 4 oran yang setelah keluar dari bulan Romadlon, maka mereka akan memperoleh kemenangan, yaitu yang pertama adalah mereka orang-orang yang setelah keluar dari bulan Romadlon, mereka menunjukkan Wajhun Malihun yaitu menunjukkan wajah yang cerah dan selalu senyum kepada setiap saudara Muslimnya. Yang kedua adalah orang-orang yang memiliki Lisaanun Fashihun yaitu orang-orang yang memiliki Lisan yang fasih sehingga mereka tidak akan menggunakan lidah mereka untuk membicarakan hal-hal ma’siat. Yang ketiga adalah Qolbun Naqiyyun artinya Hati yang Bersih, bersih dari penyakit hati dan yang terakhir adalah orang-orang yang memiliki Yaadun Syaqiyyun yang artinya memiliki tangan yang dermawan”. Setelah itu beliau menjelaskan dengan panjang lebar terkait dengan 4 ciri manusia yang memperoleh kemenangan setelah keluar dari bulan Romadlon tersebut.

Dan setelah hampir 1 jam menyampaikan pengajian dengan gayanya yang khas dan diselingi dengan guyonan-guyonan yang membuat jama’ah tertawa dan semakin memfokuskan diri pada materi pengajian, maka beliaupun mengakhiri pengajian belaiau dengan dengan menyampaikan tentang 4 golongan manusia yang hidup di dunia jika dilihat dari segi untung-ruginya, yaitu manusia yang untung di dunia namun rugi di akhirat, manusia yang rugi di dunia namun untuk di akhirat, manusia yang rugi di dunia dan rugi pula di akhirat dan yang terakhir manusia yang untung di dunia dan untung pula di akhirat. Kemudian setelah itu beliaupun mengakhiri pengajian beliau dengan mengajak jama’ah bersama-sama mengucapkan Minal aidi wal fa-idzinal maqbulin. Usai pengajian disampaikan, acarapun dilanjutkan dengan pembacaan do’a Pusaka yang dipimpin oleh Ust. Maliki. Kemudian acarapun ditutup oleh MC.

Setelah seluruh rangkaian acara yang diagendakan oleh panitia, jama’ahpun membubarkan diri tanpa dikomando.

Tuesday, June 30, 2015

KUMPULAN HADITS TENTANG FADILAH PUASA ROMADLON



Rasulullah saw bersabda :

الصِّيَامُ جُنَّةٌ وَحِصْنٌ حَصِينٌ مِنْ النَّارِ
Puasa adalah perisai dan benteng dari api neraka." (hadits hasan riwayat Ahmad).

 
 
 ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Tiga golongan yang tidak tertolak doanya: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan do'anya orang yang terzalimi." (hadits hasan rwayat Ahmad). Rasulullah saw bersabda :



كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

"Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebaikan bisa dilipatgandakan dari sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, "Kecuali puasa, sesungguhnya dia adalah milik-Ku, dan Aku yang akan membalasnya sendiri, karena dia meninggalkan syahwat dan makannya demi mencari ridha-Ku. Orang yang berpuasa itu akan mendapatkan dua kegembiraan: kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika bertemu dengan Robb-nya." (HR Bukhari dan Muslim). Rasulullah saw bersabda :

 

 إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

"Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama " Ar Royyan." Orang-orang yang berpuasa masuk surga dari pintu tersebut pada hari kiamat, dan tidak ada seorang pun yang bisa masuk dari pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan, ‘Mana orang-orang yang berpuasa?’ Segera mereka pada berdiri. Tidak ada yang bisa masuk darinya kecuali mereka. Jika mereka semuanya telah masuk, maka pintu tersebut ditutup kembali, dan setelah itu, tidak ada lagi yang bisa masuk dari pintu tersebut." (HR Bukhari dan Muslim). Rasulullah saw bersabda :




 الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

"Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaatnya kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan syahwat pada siang hari, maka berilah ijin kepadaku untuk memberikan syafa'at kepadanya.’ Al-Qur'an berkata, ‘Aku telah menahannya dari tidur pada malam hari, maka berilah saya ijin untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Keduanya dapat ijin untuk memberikan syafa'atnya." (hadits shahih riwayat Ahmad). Rasulullah saw bersabda:



فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصَّوْمُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ وَالنَّهْيُ
Fitnah yang dialami seseorang dalam keluarga, harta, anak dan tetangganya akan terhapus dengan salat, puasa dan sedekah" (HR Bukhari dan Muslim).



عن أبي هريرة أَن َرسولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: "إِذا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتْ الشَّياطينُ". أخرجه مسلمٌ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “ Apabila datang bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu Surga, ditutuplah pintu-pintu Neraka dan Syetan-Syetan dibelenggu. ( HR. Muslim )




عن أبي هريرة قالَ: كَانَ رسولُ اللهِ صلي الله عليه وسلم يُبَشِّرُ أصْحَابَةُ يقولُ: "قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عليكم صِيَامَهُ، تُفَتَّحُ فيه أبوابُ الجَنَّةِ وَتغلَّقُ فيه أبوابُ النَّارِ، فيه لَيْلَةُ خَيْرٌ من ألفِ شَهْرٍ، مَن حُرِمَ خَيْرَها فقد حُرِمَ". وهذا لَفْظُ حماد بن زيد. أخرجه النسائيُّ

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, dibukakan pintu-pintu Surga, ditutup pintu-pintu Neraka. Didalam bulan itu ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang dari kebaikannya sungguh ia rugi.” (HR. Nasai, Lafadz Hammad bin Zaid)




عن أبي هريرة؛ عن النبي صلى الله عليه وسلم: ((من صام رمضان إيماناً واحتساباً، غفر له ما تقدم من  ذنبه، ومن قام ليلة القدر إيماناً واحتساباً، غفر له ما تقدم من ذنبه))  متفق على صحته

“Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam: “ Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ihtisaban ( mengharap balasan dari Allah ) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadr dengan iman dan mengharap balasan dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ( Mutafaqun Alaih )




عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ_  رواه البخاري

Dari Sahl bin Said Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Surga ada delapan pintu, di dalamnya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan, tidak akan masuk dari pintu tersebut melainkan orang-orang yang berpuasa.” ( HR. Bukhari )



عن أبي أيوب رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : " من صام رمضان ثم أتبعه ستاً من شوال كان كصيام الدهر" رواه مسلم

Dari Abu Ayyub Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “ Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, ia seperti berpuasa setahun ( HR. Muslim )

عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما، قال: "كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان، فيدارسه القرآن، فلرسول الله صلى الله عليه وسلم أجود بالخير من الريح المرسلة"، رواه البخاري 
.
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma, berkata: “Rasulullah adalah manusia paling pemurah, dan Beliau lebih pemurah lagi pada bulan Ramadhan, Jibril menemui Beliau setiap malam untuk membacakan Al Qur’an, Rasulullah lebih pemurah dari angin yang berhembus.” ( HR. Bukhari).



عن أبي أمامة رضي الله عنه قال: أتيت رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلت: مرني بأمر آخذه عنك، فقال: (عليك بالصوم، فإنه لا مثل له) رواه النسائي.

Dari Abu Umamah Radhiyallahu Anhu, Aku menemui Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam lalu aku berkata: “ Perintahkan kepadaku yang bisa aku ambil dari Engkau, beliau berkata: “ Hendaklah kamu berpuasa, karena puasa tidak ada yang menyamainya.” ( HR. Nasa’i )




عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (قال الله عزوجل: كل عمل بن آدم له إلا الصيام؛ فإنه لي وأنا أجزي به، والصيام جنّة، وإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث، ولا يصخب، فإن سابّه أحد أو قاتله فليقل: إني امرؤ صائم، والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك، للصائم فرحتان يفرحهما: إذا أفطر فرح، وإذا لقي ربه فرح بصومه) رواه البخاري ومسلم.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: ( Allah Azza wa Jalla berfirman : “ Setiap amal anak Adam adalah baginya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk –Ku, Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai, jika kalian sedang berpuasa janganlah berkata kotor atau menghardik. Apabila seseorang mengumpat atau memusuhinya, katakana: “Aku sedang berpuasa.” Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada minyank wangi, bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, ketika berbuka puasa ia bergembira dan ketika bertemu Rabbnya ia gembira dengan pahala puasanya. ( HR. Bukhari Muslim )




عن حذيفة بن اليمان رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (فتنة الرجل في أهله وماله وولده وجاره، تكّفرها الصلاة، والصوم، والصدقة، والأمر والنهي) متفق عليه.

Dari Hudzifah bin Al Yaman Radhiyallahu Anhu, berkata: “Bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam:” Fitnah  ( cobaan ) seseorang dalam keluarga, harta, anak dan tetangga dihapuskan oleh shalat, puasa, sadaqah dan amar ma’ruf nahi munkar.” ( Mutafaq Alaih ).


عن عثمان بن عفان رضي الله عنه، قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (الصيام جُنّة من النار، كجنّة أحدكم من القتال) رواه ابن ماجه.

Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu berkata: “ Aku mendengar Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “ Puasa adalah perisai, ibarat perisai kalian dalam perang.( HR. Ibnu Majah )



عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (الصيام جنّة وحصن حصين من النار) رواه أحمد.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:” Puasa adalah benteng yang menjada dariapi Neraka.( HR. Ibnu Majah )




عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (من صام يوماً في سبيل الله، باعد الله وجهه عن النار سبعين خريفاً) متفق عليه.

Dari Abu Said Al Khudri Radhiyallahu Anhu berkata, Aku mendengar Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, Dia akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 musim.” ( Mutafaq Alaih )




عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إن في الجنة غرفاً تُرى ظهورها من بطونها، وبطونها من ظهورها)، فقام أعرابي فقال: لمن هي يا رسول الله؟ قال: (لمن أطاب الكلام، وأطعم الطعام، وأدام الصيام، وصلى لله بالليل والناس نيام) رواه الترمذي.

Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:” Sesungguhnya di dalam Surga ada sebuah kamar yang terlihat bagian luarnya dari dalam dan bagian dalamnya dari luar, lalu seorang Arab Badui berkata: “Untuk siapakan itu wahai Rasulullah?”. Beliau bersabda: “ Untuk orang yang perkataannya baik, suka memberi makan, membiasakan puasa dan shalat malam ketika manusia tidur. ( HR. Tirmidzi )




 عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة، يقول الصيام: أي رب، منعته الطعام والشهوات بالنهار، فشفعني فيه، ويقول القرآن: منعته النوم بالليل، فشفعني فيه، فيشفعان) رواه أحمد.

Dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “ Wahai Rabb, ia telah menahan makan dan syahwatnya pada siang hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat kepadanya. Alqur’an berkata: “ Ia telah terjaga pada malam hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat kepadanya, maka puasa dan shalat memberi syafaat kepadanya. ( HR. Ahmad)




عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (ثلاث دعوات مستجابات لا شك فيهنّ: دعوة المظلوم، ودعوة المسافر، ودعوة الوالد على ولده) رواه الترمذي.

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:” Tiga doa yang dikabulkan tidak diragukan lagi,yaitu doa orang yang didzalimi, doa musafir dan doa orang tua kepada anaknya. ( HR. Tirmidzi ).




عن عمرو بن العاص رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر) رواه مسلم.

Dari Amr bin Ash Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Beda antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” ( HR. Muslim )


عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (السحور أكله بركة؛ فلا تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة من ماء؛ فإن الله عز وجل وملائكته يصلون على المتسحّرين) رواه أحمد وابن حبان. 

Dari Abu Said al Khudri Radhiyallahu Anhu berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam: “Makan sahur adalah berkah, jangan kalian tinggalkan meski hanya dengan seteguk air, sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla dan para malaikat mengucapkan salam kepada orang-orang yang makan sahur.” ( HR. Ahmad dan Ibnu Hibban ).


Sumber:


Tuesday, May 5, 2015

TAQWA ADALAH KUNCI KEBAHAGIAAN

Di zaman sekaran, ketika manusia telah banyak yang terjangkiti penyakit Hubbu ad-Dunya wa Karohiyah al-Maut (Cinta kepada dunia dan takut pada kematian), kebahagiaan hanya diukur dengan hal-hal yang bersifat materi dan melupakan tolok ukur kebahagiaan sesungguhnya. Mereka memandang bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya hanya bisa diraih dengan memiliki harta yang melimpah, mobil mewah, rumah megah, ladang-sawah yang terhampar luas, tahta-jabatan yang tinggi dan berbagai standar lain yang sejatinya bisa menjerumuskan mereka pada kemalangan di akhirat kelak padahal Allah telah memperingatkan dengan jelas dalam ayat-Nya;

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ () حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ () كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ () ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ () كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ () لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ () ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ () ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ ()
Artinya :
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur.(2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainulyaqin, (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).(8)”

Surat ini merupakan peringatan keras terhadap orang-orang yang terlena dengan kehidupan dunia, sehingga mereka hanya berlomba-lomba dalam menumpuk harta kekayaan untuk mencari kebanggaan dari harta yang mereka miliki, mereka akan bangga jika harta kekayaan mereka melebihi harta kekayaan orang lain, mereka akan puas jika harta kekayaan mereka lebih banyak dari orang lain padahal akibat dari semua itu hanya akan mendatangkan bencana di akhirat kelak. bahkan dalam ayat itu Allah mengulangi kata-kata "كَلَّا" hingga 3x yang itu menunjukkan adanya penekanan yang sangat keras terhadap larangan tersebut.

Bagi orang yang beriman yang hanya mengharapkan ridlo dari Allah SWT, maka mereka akan menggunakan standar kebahagiaan yang berbeda dari standar kebahagiaan yang digunakan oleh kebanyakan manusia saat ini, sehingga dengan demikian hidup mereka akan mereka pergunakan untuk sebesar-besar guna mencari ridlo dari Allah, dan standar kebahagiaan mereka adalah TAQWA.

Dengan demikian, bagi orang yang beriman mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk menggapai taqwa, rumah yang mereka miliki, kendaraan mewah yang mereka miliki, sawah-ladang yang mereka miliki akan dijadikannya sebagai washilah untuk menggapai taqwa tersebut, setiap waktu yang tersisa dalam hidup mereka akan dipergunakan untuk pelaksanaan syari'at-Nya dan itu semua untuk menggapai Taqwa karena mereka menyadari bahwa taqwa merupakan jalan untuk menuju kebahagiaan haqiqi.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَ‌ىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَ‌كَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْ‌ضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴿٩٦


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ    (٩٦) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/02/tafsir-al-araaf-ayat-88-102.html#sthash.XuSbYRSC.dpuf
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ    (٩٦) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/02/tafsir-al-araaf-ayat-88-102.html#sthash.XuSbYRSC.dpuf
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Di ayat yang lain Allah juga menjelaskan bahwa Dia akan memberikan jalan keluar atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh orang-orang yang bertaqwa, sehingga dengan demikian Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang bertaqwa, Allah akan melindunginya dari segala macam bencana, Allah akan melindunginya dari azab dunia dan akhirat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an;
.....     وَمَن يَتَّقِ اللَّـهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَ‌جًا ﴿٢﴾ وَيَرْ‌زُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ....
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka." (At-Talaq: 2-3)

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusan-nya." – (QS.65:4)


إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ

"Sesungguhnya, mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak, dari kamu, sedikitpun dari (siksaan) Allah. Dan sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertaqwa." – (QS.45:19)

 Ayat-ayat tersebut menjelaskan jaminan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang bertaqwa, sehingga bagi orang-orang yang bertaqwa tentunya tidak akan memenuhi hidup mereka dengan bersusah payah untuk mencari harta yang melimpah karena hal itu merupakan jaminan dari Allah, mereka tidak akan takut dan hawatir dengan dunia karena mereka mendapatkan perlindungan dari Zat yang Maha Melindungi.

Demikianlah orang-orang yang bertaqwa yang hanya mengabdikan diri kepada Allah dengan melaksanakan syari'at Allah, melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya hal itu semata-mata untuk memperoleh predikat Taqwa dari Allah SWT yang buahnya adalah ridlo dari Allah SWT dan akan mendapatkan upah kebahagiaan hidup baik dunia maupun di Akhirat. Semoga kita termasuk ke dalamnya, Aamiin.. Aamiin... Aamiin... Yaa Waliyyul Muttaqiin..

Wallohu A'lam...