Tuesday, May 5, 2015

TAQWA ADALAH KUNCI KEBAHAGIAAN

Di zaman sekaran, ketika manusia telah banyak yang terjangkiti penyakit Hubbu ad-Dunya wa Karohiyah al-Maut (Cinta kepada dunia dan takut pada kematian), kebahagiaan hanya diukur dengan hal-hal yang bersifat materi dan melupakan tolok ukur kebahagiaan sesungguhnya. Mereka memandang bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya hanya bisa diraih dengan memiliki harta yang melimpah, mobil mewah, rumah megah, ladang-sawah yang terhampar luas, tahta-jabatan yang tinggi dan berbagai standar lain yang sejatinya bisa menjerumuskan mereka pada kemalangan di akhirat kelak padahal Allah telah memperingatkan dengan jelas dalam ayat-Nya;

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ () حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ () كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ () ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ () كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ () لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ () ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ () ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ ()
Artinya :
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur.(2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainulyaqin, (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).(8)”

Surat ini merupakan peringatan keras terhadap orang-orang yang terlena dengan kehidupan dunia, sehingga mereka hanya berlomba-lomba dalam menumpuk harta kekayaan untuk mencari kebanggaan dari harta yang mereka miliki, mereka akan bangga jika harta kekayaan mereka melebihi harta kekayaan orang lain, mereka akan puas jika harta kekayaan mereka lebih banyak dari orang lain padahal akibat dari semua itu hanya akan mendatangkan bencana di akhirat kelak. bahkan dalam ayat itu Allah mengulangi kata-kata "كَلَّا" hingga 3x yang itu menunjukkan adanya penekanan yang sangat keras terhadap larangan tersebut.

Bagi orang yang beriman yang hanya mengharapkan ridlo dari Allah SWT, maka mereka akan menggunakan standar kebahagiaan yang berbeda dari standar kebahagiaan yang digunakan oleh kebanyakan manusia saat ini, sehingga dengan demikian hidup mereka akan mereka pergunakan untuk sebesar-besar guna mencari ridlo dari Allah, dan standar kebahagiaan mereka adalah TAQWA.

Dengan demikian, bagi orang yang beriman mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk menggapai taqwa, rumah yang mereka miliki, kendaraan mewah yang mereka miliki, sawah-ladang yang mereka miliki akan dijadikannya sebagai washilah untuk menggapai taqwa tersebut, setiap waktu yang tersisa dalam hidup mereka akan dipergunakan untuk pelaksanaan syari'at-Nya dan itu semua untuk menggapai Taqwa karena mereka menyadari bahwa taqwa merupakan jalan untuk menuju kebahagiaan haqiqi.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَ‌ىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَ‌كَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْ‌ضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴿٩٦


وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ    (٩٦) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/02/tafsir-al-araaf-ayat-88-102.html#sthash.XuSbYRSC.dpuf
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ    (٩٦) - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/02/tafsir-al-araaf-ayat-88-102.html#sthash.XuSbYRSC.dpuf
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Di ayat yang lain Allah juga menjelaskan bahwa Dia akan memberikan jalan keluar atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh orang-orang yang bertaqwa, sehingga dengan demikian Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang bertaqwa, Allah akan melindunginya dari segala macam bencana, Allah akan melindunginya dari azab dunia dan akhirat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an;
.....     وَمَن يَتَّقِ اللَّـهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَ‌جًا ﴿٢﴾ وَيَرْ‌زُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ....
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka." (At-Talaq: 2-3)

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusan-nya." – (QS.65:4)


إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ

"Sesungguhnya, mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak, dari kamu, sedikitpun dari (siksaan) Allah. Dan sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertaqwa." – (QS.45:19)

 Ayat-ayat tersebut menjelaskan jaminan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang bertaqwa, sehingga bagi orang-orang yang bertaqwa tentunya tidak akan memenuhi hidup mereka dengan bersusah payah untuk mencari harta yang melimpah karena hal itu merupakan jaminan dari Allah, mereka tidak akan takut dan hawatir dengan dunia karena mereka mendapatkan perlindungan dari Zat yang Maha Melindungi.

Demikianlah orang-orang yang bertaqwa yang hanya mengabdikan diri kepada Allah dengan melaksanakan syari'at Allah, melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya hal itu semata-mata untuk memperoleh predikat Taqwa dari Allah SWT yang buahnya adalah ridlo dari Allah SWT dan akan mendapatkan upah kebahagiaan hidup baik dunia maupun di Akhirat. Semoga kita termasuk ke dalamnya, Aamiin.. Aamiin... Aamiin... Yaa Waliyyul Muttaqiin..

Wallohu A'lam...