MENGAPA HARUS SEKOLAH DI MADRASAH?
Tahun pelajaran 2014/2015 dalam 3 bulan kedepan akan segera
berakhir, lembaga-lembaga pendidikanpun mulai membuka pendaftaran untuk
penerimaan peserta didik baru. Sehingga untuk mendapatkan minat dan simpati
calon siswa, masing-masing lembaga pendidikanpun meluncurkan berbagai macam strategi
sehingga persaingan untuk mendapatkan siswa sebanyak-banyaknyapun tetap terjadi
seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun hal yang demikian merupakan hal yang
wajar selama menggunakan cara-cara yang baik.
Terkait dengan menarik minat calon peserta didik baru, berbagai
hal yang ditawarkan oleh masing-masing lembaga pendidikan nantinya akan menjadi
bahan pertimbangan bagi calon peserta didik sehingga masing-masing lembaga
pendidikan dalam mempromosikan sekolahnya akan menawarkan berbagai kelebihan
dan keunggulan yang dimiliki oleh sekolahnya, baik itu yang berkaitan dengan
sarana-prasarana yang dimiliki, program-program yang diadakan, tenaga pendidik
yang dimiliki, lulusan-lulusan yang persentasenya memuaskan, dan berbagai hal
lainnya. Sehingga dengan hal tersebut, calon peserta didik akan memutuskan
apakah mereka akan mendaftarkan diri di sekolah tersebut atau malah memilih
sekolah yang lain yang mereka anggap lebih menarik, sehingga dengan demikian
setiap lembaga pendidikan diharuskan untuk mempromosikan/mensosialisasikan
keunggulan dari sekolahnya masing-masing jika ingin mendapatkan pendaftar yang
banyak.
Nah,,, sekarang kita kembali ke topic semula tentang “Mengapa
Harus Sekolah di Madrasah?.” Jadi pada postingan ini tidak ada niat untuk
mendiskreditkan sekolah-sekolah yang basiknya sekolah umum semisal SMA/SMK, SMP
atau SD tapi ini hanya sekedar memberikan gambaran kenapa sih harus memilih
sekolah agama?.
Kalau kita perhatikan, sebenarnya antara sekolah agama seperti
MI/MTs/MA tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan sekolah-sekolah umum
mengingat semua sekolah memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Namun meskipun demikian, tetap saja, pasti ada hal-hal yang haya bias kita
dapatkan di sekolah agama tapi tidak akan kita dapatkan di sekolah umum. Sebaliknya
ada hal-hal yang hanya bias kita dapatkan di sekolah umum namun tidak bias kita
rasakan di sekolah agama.
Mengapa harus memilih sekolah di Madrasah?
Jika kita melihat, sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa
untuk sekolah di madrasah, mengingat banyak sekali hal-hal yang kadang-kadang
sekolah umum lebih unggul ketimbang sekolah agama (madrasah). Dari segi
fasilitas, kadang sekolah agama fasilitasnya kurang lengkap, program
kurikulernya sedikit, apalagi bagi madrasah-madrasah swasta, wahhhh…. Jauh banget
dari harapan. Dari segi alumnus, alumnus madrasah juga kadang-kadang tidak
memiliki keistimewaan, tidak semua yang sekolah di madrasah jadi kiayi, Ustadz,
penceramah atau apalah namanya, yang penting jadi orang-orang yang faham
masalah-masalah agama lah. Bahkan banyak juga alumnus madrasah yang jauh
dari harapan sekolah agama itu sendiri, kadang alumnus madrasah ada yang jadi
preman, ada yang malas sholat, tidak lancar baca Al-Qur’an, dan lain sebagainya
yang tidak mencerminkan alumnus madrasah.Namun meskipun demikian tetap saja, Mengapa
Harus Sekolah di Madrasah?.
Madrasah sebenarnya merupakan sekolah yang memiliki nilai Plus. Nilai
plusnya apa? Paling tidak dari segi plusnya itu ada pada porsi untuk bidang
studi yang mempelajari tentang agamanya lebih banyak, ada Qur’an hadits, Akidah
Akhlak, Fikih, SKI, Bahasa Arab, dan lain sebagainya, bahkan jika madrasah itu
ada di bawah naungan Pondok Pesantren, biasanya aka nada program Pesantrennya
yang husus membahas kitab-kitab. Namun tetap saja, itu bukan jaminan bahwa
dengan sekolah di madrasah mesti akan menjadi Ulama’.
Lantas mengapa harus sekolah di Madrasah?.
طَلَبُ
الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut
ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih
wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa setiap orang Islam
diwajibkan untuk menuntut ilmu. Tapi bukankah meski tidak sekolah di Madrasah
sekalimpun tetap juga namanya menuntut Ilmu?. Benar sekali, namun perlu diingat
bahwa “’Ilmu” yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Ilmu agama. Karena dengan
ilmu agama itulah kita akan mampu membedakan mana yang baik dan yang buruk,
mana perintah dan larangan. Sehingga ilmu yang wajib untuk dituntut itu adalah
ilmu agama terutama sekali hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
kewajiban-kewajban dalam agama, seperti sholat, puasa, zakat, jihad, haji, dan
kewajiban-kewajiban lainnya. Dan peluang untuk bisa mendapatkan ilmu agama yang
lebih besar itu adalah ketika kita menuntutnya di sekolah-sekolah agama seperti
madrasah mengingat porsi mata pelajaran agama di madrasah lebih banyak
dibandingkan dengan sekolah umum. Sehingga jika sekiranya akan banyak ilmu
syari’at yang akan tidak kita ketahui jika kita sekolah di sekolah umum mengingat
porsi mata pelajaran agama yang sedikit dan baru bisa kita ketahui dengan
sekolah di madrasah karena posi mata pelajaran agamanya lebih banyak, maka
menuntut ilmu dan bersekolah di Madrasah itu hukumnya akan menjadi wajib. Hal ini
sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah Ushul Fiqh dalam kitab Ta’limu Muta’allim
yang menyatakan bahwa.
مايتوسل إلى إقامة الواجب فيكون وجبا
Apa saja yang mengantarkan untuk
(terlaksananya) sesuatu yang wajib, maka jadilah ia wajib.
Maksudnya adalah sesuatu yang menjadi
perantara yang menjadi syarat untuk bisa terlasksananya suatu kewajiban, maka
sesuatu itu hukumnya akan menjadi wajib meskipun hukum sebelumnya sunnah. Misalnya,
wudlu merupakan ibadah yang hokum asalnya adalah sunnah, sedangkan sholat 5
waktu merupakan ibadah yang hukumnya adalah wajib. Namun karena sholat tidak
sah tanpa berwudlu, maka berwudlu hukumnya berubah menjadi wajib. Demikian juga
hokum sekolah di madrasah itu mubah-mubah saja, namun jika dengan bersekolah di
madrasah maka kita akan lebih memahami agama kita, maka sekolah di madrasah itu
hukumnya wajib, karena madrasah itu menjadi washilah untuk bisa lebih memahami
agama.
Bagaimana dengan output madrasah
yang banyak juga yang tetap awam agama, yang masih malas, jarang bahkan tidak
melaksanakan sholat 5 waktu, yang nakal, yang tidak manunjukkan prilaku Islami.
Hal tersebut bukanlah alasan untuk tidak sekolah di madrasah, karena tugas para
pendidik di madrasah itu adalah berikhtiar untuk mendidik peserta didik agar
menjadi lebih baik, baik pemahaman tentang ilmu agama maupun praktik nyata dari
ilmu agama itu. Adapun mengenai hasil, itu hanya tergantung pada Allah sebagai
penentunya. Jadi Output yang tidak mencerminkan alumnus Pondok
Pesantren/Madrasah, bukanlah alas an untuk tidak bersekolah di Madrasah.
Demikian juga bagi orang tua, wajib bagi
mereka untuk memberikan pendidikan agama bagi anak-anaknya, karena itu
merupakan salah satu bentuk pengamalan dari ayat
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادُُ لاَّيَعْصُونَ اللهَ
مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ . التحريم : 6
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(QS. At Tahrim: 6)
Dengan
memberikan pendidikan agama untuk anak-anaknya, maka orang tua telah memiliki
usaha untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka, karena tentu sekali
jika anaknya telah mampu memahami ilmu agama dan mengamalkannya, maka anaknya
akan terjaga dari api neraka dan orang tua tersebut juga telah menjaga dirinya
karena dengan anaknya yang telah memahami ilmu agama, maka anaknya itu akan
tetap mendo’akan orang tuanya sebagai bentuk implementasi dari ilmu agama yang
telah difahaminya itu. Wallohu A’lam
0 comments:
Post a Comment