Friday, September 29, 2017

HIJRAH, CATATAN DARI NEGERI SANG ROSUL


Oleh: Muhammad Irham, QH., S.Pd., M.Pd.
(Pengurus YPP NW Padasuka)


Hijriah merupakan tahun Islam yang pergantian hari atau tanggalnya ditandai dengan pergerakan bulan. Bulan yang disebut-sebut sebagai perumpamaan Sang Pembawa Risalah. Kebahagiaan terpancar dari semua penghuni bumi, menyambut kehadiran Rembulan dengan purnamanya. Indah, Sungguh indah. Demikianlah kiranya kebahagiaan yang terpancar dari semua penduduk kota Madinah yang dijadikan tempat berhijrah oleh Rasulullah SAW. beserta seluruh pengikut beliau (radhiallahu ‘anhum).

Hijrah yang beliau lakukan tidaklah hanya melepas diri dari cobaan dan cemoohan semata, tetapi juga sebagai batu loncatan untuk mendirikan sebuah masyarakat yang baru di negeri yang aman. Demikianlah yang disampaikan Syaikh Syafiurrahman al-Mubarakfuri. Oleh karena itu, sebagai setiap insan yang mengaku ummat Beliau SAW, kita berkewajiban mengikuti gerak dan falsafah kehidupan beliau dalam berhijrah. Tentu tidak mesti berpindah tempat, tetapi berpindah menjadikan diri menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, serta dari tahun ke tahun. Termasuk di awal tahun 1439 H ini. Semoga Allah memberikan kebarakahanNya di tahun ini dan tahun-tahun setelahnya.

Di tempat yang baru, Nabi SAW, menempatkan diri sebagai penggalang persatuan, pengikat persaudaraan serta perekat keberagaman yang ada di bumi yang Beliau pijak dan di bawah langit yang Beliau junjung. Dalam Rahiqul Maqtum, dikisahkan bahwa Rasulullah mempersudarakan 100 orang sahabat, 50 dari kalangan muhajirin (Makkah) dan 50 dari kalangan anshar (penduduk asli madinah) dalam ukhuwah islamiyah. Persaudaraan ini kemudian menjadi semakin memperkuat kondusifitas kota madinah. Muhajirin sudah tidak merasa asing karena memiliki saudara di tempat barunya. Kaum Ansharpun tak segan berbagi apa yang mereka miliki dengan saudara barunya. Beginilah pesan persaudaraan dalam Islam, sebagaimana Surat al-Hujarat ayat 10:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
 
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara, maka damaikanlah antara keduanya, dan bertakwalah kepada Allah agar kalian termasuk orang-orang yang beruntung.”

Sebuah pesan yang mengisyaratkan untuk mengesampingkan ego pribadi atau kelompok dan mengutamakan persatuan dalam keberagaman. Begitupun dengan pesan pertama beliau yang disampaikan kepada seluruh penghuni madinah, diantaranya adalah tentang merajut persaudaraan sebagaimana yang diceritakan oleh Abdullah bin Salam ra. bahwa yang pertama kali beliau dengar dari Rasulullah ketika beliau baru tiba di Madinah adalah;

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، أَفْشُوْا السَّلَامَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan (kepada yang membutuhkan), sambunglah tali persaudaraan, shalatlah pada malam hari tatkala semua orang tertidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai.” (HR. Muslim)

Demikianlah Hijriah di bumi yang berlimpah barakah. Bagaimana dengan Hijriah di negeri yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika tahun ini?. Seluruh masyarakat berharap negeri ini menjadi negeri yang damai, negeri yang penuh dengan persaudaraan dalam keberagaman, peningkatan kesejahteraan sudah bukan berita hoax lagi, serta semua warganya memperoleh tatapan yang sama dalam pandangan hukum, yakni tatapan KESETARAAN. 

Selamat Tahun Baru Islam 1439

0 comments:

Post a Comment