HADITS-HADITS TENTANG MEMBACA AL-QUR'AN
Al-Qur’an adalah kalamullah (firman Allah)
yang diturunkan kepada Rasulullah saw melalui perantara malaikat Jibril as yang
dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas yang membacanya
adalah ibadah.
Ia adalah kitab suci kaum muslimin yang
bersumber dari Allah swt. Ia adalah landasan hukum Islam dan pedoman hidup bagi
manusia. Al-Qur’an merupakan kitab yang sangat istimewa lagi paripurna yang
membacanya adalah ibadah yang sangat mulia dan mempunyai keutamaan yang luar
biasa
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا
الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ
تِجَارَةً لَّن تَبُورَ. لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ
إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah
kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri. (QS Al Fathir: 29-30)
Tilawah
Al Qur’an ada dua jenis: tilawah hukmiyah dan tilawah lafdziyah. Tilawah
hukmiyah yaitu dengan membenarkan kabar yang ada di dalamnya dan menjalankan
hukum-hukumnya (mengerjakan peritah dan menjauhi larangan di dalamnya). Adapun
tilawah lafdziyah yaitu dengan membacanya. Ada begitu banyak dalil yang
menyebutkan keutamaan membaca al Qur’an.
Disebutkan
dalam shahih Bukhari dari sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shollallahu ‘alahi wasallam bersabda,
خَيْرُكُمْ
مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik
kalian adalah orang yang mempelajari al Qur’an dan mengajarkannya”.
Disebutkan
juga dalam shahih Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda,
الْمَاهِرُ
بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
“Orang
yang mahir membaca al Qur’an bersama malaikat yang mulia lagi taat. Adapun
orang yang membaca al Qur’an dengan terbata-bata dan berat atasnya maka baginya
dua pahala”
Disebutkan
dalam shahihain juga Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ
الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ
الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا
وَطَعْمُهَا حُلْوٌ
“Perumpamaan
seorang muslim yang membaca al Qur’an adalah seperti buah Utrujah, baunya enak
dan rasanya juga enak. Adapun perumpamaan seorang muslim yang tidak membaca al
Qur’an adalah seperti buah Kurma, tidak ada baunya dan rasanya manis”.
عَنْ أَبي
أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله
عليه وسلم يَقُولُ « اقْرَءُوا
الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Bacalah al Qur’an sesungguhnya
dia akan datang di hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya”
[HR Muslim].
Dalam
hadits lainnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pun juga bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ
حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ
أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa
membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya sebuah kebaikan. Dan sebuah
kebaikan dilipatgandakan sepuluh kalinya. Saya tidak mengatakan aliflammim
sebagai satu huruf tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim satu
huruf.” [HR Tirmidzi]
عَن
اَبٍي سَعيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهٌ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌه صَلٌى اللٌه عَلَيهٍ
وَسَلٌمَ يَقُولُ الرَبُ تَبَاَركَ وَتَعَالى مَن شَغَلَهُ الُقرُانُ عَن ذَكرِي
وَمَسْئلَتيِ اَعطَيتُه اَفضَلَ مَا اُعطِي السْاَئِلينً وَفَضلُ كَلآمِ اللٌه
عَلى سَائِرِ الكَلآمِ كَفَضلِ اللٌه عَلى خَلقِه (رواه الترمذي والدارمي والبيهقي
في الشعب
Dari Abu Sa’id r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Allah berfirman, ‘barang siapa yang disibukan oleh al Qur’an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr. Tirmidzi, DArami, dan Baihaqi)
عَن
عُقبةً بنِ عَامِرٍ رَضيِ اللٌهٌ عَنهٌ قَالَ خَرَجَ عَلَينًا رَسُولٌ اللٌه صَلْي
اللٌه عَلَيهِ وَسَلٌمَ وَنخَنُ فيِ الصفٌةِ فَقَالَ اَيٌكُم يُحبٌ اَن يَغدُ وَ
كُلٌ يَومٍ اِلي بُطحَانَ اَواَلى الَعقَيقَ فَيَاٌتيِ بِنَاقَتَينِ كَومَاوَينِ
فِي غَيِر اِثمٍ وَلآ قَظيعَةِ رَحَمٍ فَقُلنَا يَارَسُولَ اللٌهِ كُلٌنَا نُحِبٌ
ذَالِكَ قَالَ اَفَلآ يَغدُو اَحَدُكُمَ اِلَى المسَجِدِ فَيَتَعَلَمَ
اَوفَيَقَرٌاَ ايَتَينِ مِن كِتَابِ اللٌه خَيرٌلَه مِن نَاقَتَينِ وَثَلآثُ
خَيرُلَه مِن ثَلآثٍ وَاَربَعُ خَيرُلَه من اربع ومن اعدادهن من الأبل . رواه مسلم
وابو داوود
Dari Uqbah bin Amir r.a., ia menceritakan, “Rasulullah saw. Datang
menemui kami di shuffah, lalu beliau bertanya, ‘Siapakah diantara kalian yang
suka pergi setiap hari ke pasar Buth-han atau Aqiq lalu ia pulang dengan
membawa dua ekor unta betina dari jenis yang terbaik tanpa melakukan satu dosa
atau memutuskan tali silaturahmi?’ Kami menjawab, Ya Rasulullah, kami semua
menyukai hal itu.’ Rasululullah saw. Bersabda, ‘Mengapa salah seorang dari
kalian tidak kemasjid lalu mempelajari atau membaca dua buah ayat al Qur’an
(padahal yang demikian itu) lebih baik baginya dari pada dua ekor unta betina,
tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta betina, dan begitu pula membaca empat
ayat lebih baik baginya daripada empat ekor unta betina, dan seterusnya
sejumlah ayat yang dibaca mendapat sejumlah yang sama dari unta-unta.” (Hr.
Muslim dan Abu Dawud)
عَن ابنِ عُمَرَ رَضي اللٌهُ عَنهاَ
قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهِ وَ سَلٌم لآحَسَدَ ألآ فيِ
اثنَتَينِ رَجُلُ اتَاهُ اللٌهُ القُرانَ فَهُو يَقُومُ بِه انَأءَ اللًيلِ
وَانَأءَ النَهَارِ وَرَجُلُ اعطَاهُ مَالآ فَهُوَ يُنفق مِنهُ انَأءَ الٌلَيِل
وَانَأءَ النٌهَارِ. رواه البخارى ومسلم والترمذى والنسائى وأبن ماجه
Dari Ibnu Umar r.huma. berkata bahwa
Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali
terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan membaca/menghafal al
Qur’an). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai
harta oleh Allah, lalu ia menginfakannya pada malam dan siang hari.” (Hr.
Bukhari, Tarmidzi, dan Nasa’i)
عَن
اَبي مُوُسى رَضي اللٌهُ عَنهُ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهِ
وَ سَلٌم مَثَلُ المُومِنِ اٌلَذِي يَقَراُ القُرانَ مَثَلُ الآترُجَةِ رِيحُهَا
طيِبُ وَطَعمُهَا طَيِبُ وَمَثَلُ الموُمِنِ اٌلَذِي لآيَقرَاٌ القُرانَ كَمَثَلِ
التَمرَة لآريَح لَهَا وَطَعمُهَا حُلوٌ وَمَثَلُ المُنَافِقِ اٌلَذِي يَقرَأ
القُرانَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيْحُهَا طَيّبٌ وَطَعْمُهَا مُرُّ وَمَثَلُ
المُنَافق اّلذِي لا يَقْرَأُ القُرْانَ كَمَثِلِ الحَنُظلَةِ لَيسَ لَهَا رِيحُ
وطعمها مُرُّ. رواه البخارى ومسلم والنسائي وابن ماجة
Dari Abu Musa r.a. berkata bahwa Rasulullah
saw. Bersabda, “perumpamaan orang mu’min yang membaca al Qur’an adalah seperti
jeruk manis yang baunya harum dan rasanya manis. Perumpamaan orang mu’min yang
tidak membaca al Qur’an adalah seperti kurma, tidak berbau harum tetapi rasanya
manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca al Qur’an adalah seperti bunga,
baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak
membaca al Qur’an seumpama buah pare, tidak berbau harum dan rasanya pahit.” (Hr.
Bukhari, Muslim, Nasai, dan Ibnu Majah)
عَن
عُمَرَ بنِ الخَطٌاَبِ رَضَي اللٌهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولٌ اللٌهُ عَلَيهِ
وَسَلٌمَ اِنَ اللٌهَ يَرفَعُ بِهذَ االكتَاِبِ اَقَوامًا وَيَضَعُ بِه اخَرِينَ رواه
مسلم
Dari Umar r.a berkata bahwa Rasulullah saw.
Bersabda, “Allah mengangakat derajat berapa kaum melalui kitab ini (al Qur’an)
dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (Hr. Muslim)
عَن عَبِد الَرحمنِ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُ عَنِ الٌنِبيِ صَلَي اللٌهُ عَلَيهَ وَسَلَمَ ثَلآثُ تَحتَ العَرشِ يَومَ القَياَمةَ القُرانُ يُحَاجُّ العِبَادَ لَه ظَهرٌ وَبَطُنٌ وَالأمَاَنُةٌ وَالرَّحِمُ تُنَادِيُ ألآ مَنُ وَصَلَنيِ وَصَلَهُ اللٌهُ وَمَن قَطَعنيِ قَطَعَهً اللٌهُ
Dari Abdur Rahman bin Auf r.a. dari Nabi
saw.. “Ada tiga hal yang akan berada di bawah naungan Arasy Ilahi pada hari
kiamat: (1) al Qur’an yang akan membela hamba Allah dan ia mempunyai zhahir dan
batin: (2) Amanat: dan (3) Silaturahmi yang akan berseru, “Ingatlah! Siapa yang
menghubungkan aku, maka Allah menghubunginya, dan siapa yang memutuskan aku,
maka Allah memutuskannya.” (Dikutib dari Kitab Syarhus Sunnah)
Sumber:
- Hadits-Hadits Fadilah Membaca Al-Qur'an
- Hadits Keutamaan Membaca Al-Qur'an
- Dalil Membaca dan Menghafal Al-Qur'an
0 comments:
Post a Comment