KUMPULAN HADITS TENTANG MENUNTUT ILMU
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اُطْلُبُوْاالْعِلْمَ وَلَوْ
بِالصِّيْنَ فَاِنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ اِنَّ
الْمَلاَئِكَةَ تَضَعُ اَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًابِمَا يَطْلُبُ
Artinya: “Tuntutlah ilmu
walaupun di negeri Cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi
setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada
para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut. (H.R. Ibnu Abdil
Bar).
مَنْ اَرَادَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ
بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَالاَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا
فَعَلَيْهِ بِالَعِلْمِ
Artinya: “Barangsiapa
menghendaki kehidupan dunia maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki
kehidupan akhirat maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki keduanya
(kehidupan dunia dan akhirat) maka dengan ilmu.”
اُطْلُبُوْاالْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ
اِلَى اللَّحْدِ
Artinya: “Tuntutlah ilmu
mulai dari buaian sampai liang lahat.”
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ
فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنَّةِ ـ رواه مسلم
Artinya: “Barang siapa
menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya
jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
تَعَلَّمُوْاالْعِلْمَ ، فّإِنَّ
تَعَلُّمُهُ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ، وَتَعْلِيْمَهُ لِمَن ْ لاَ
يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ ، وَإِنَّ الْعِلْمَ لَيَنْزِلُ بِصَاحِبِهِ فِى مَوْضِعِ
الشَّرَفِ وَالرِّفْعَةِ ، وَالْعِلْمُ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ فِى الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ
. (الربيع
“Tuntutlah
ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza
wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah
sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan
terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di
dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
يَا أَبَاذَرٍّ ، لَأَنْ تَغْدَوْا
فَتُعَلِّمَ اَيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ خَيْرٌ لَّكَ مِنْ اَنْ تُصَلِّيَ
مِائَةَ رَكْعَةٍ ، وَلَأَنْ تَغْدُوْا فَتُعَلِّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ عُمِلَ
بِهِ اَوْ لَمْ يُعْمَلْ ، خَيْرٌ مِنْ اَنْ تُصَلِّيَ أَلْفَ رَكْعَةٍ . (ابن
ماجة
“Wahai
Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari
pada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu
pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik dari pada shalat
seribu rakaat.” (HR. Ibn Majah)
تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ وَتَعَلَّمُوْا
لِلْعِلْمِ السَّكِيْنَةَ وِالْوَقَارَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَعَلَّمُوْنَ
مِنْهُ . (الطبرانى
“Tuntutlah
ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan
bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu.” (HR. Al-Thabrani)
لاَ تَعَلَّمَوْ ا الْعِلْمَ
لِتُبَاهُوْا بِهِ الْعُلَمَاءَ ، وَلاَ لِتُمَارُوْا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلاَ
تَجْتَرِثُوْابِهِ فِى الْمَجَالِسِ اَوْ لِتَصْرِفُوْا وُجُوْهَ النَّاسِ
إِلَيْكُمْ ، فَمَنْ فَعَلَ ذَالِكَ فَالنَّارَ فَالنَّارَ . (الترمذى وابن ماجة
“Janganlah
kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk
diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula
menuntut ilmu untuk penampilan dalam mejelis (pertemuan atau rapat) dan untuk
menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya
neraka…neraka. (HR. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah)
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ
عِلْمًا ، سَهَّلَ اللَّهُ بِهِ طِرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ . أبو داود
“Barangsiapa
merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surge.”
(HR. Muslim)
مُجَالَسَةُ الْعُلَمَاءِ عِبَادَةٌ . الديلمى
“Duduk
bersama para Ulama adalah ibadah.” (HR. Al-Dailami)
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ
فَارْتَعُوْا. يَارَسُوْلَ اللَّهِ ، قَالُوْا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ ؟. قَالَ
: مَجَالِسُ الْعِلْمِ . الطبرانى:
“Apabila kamu melewati
taman-taman surge, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya,”Ya Rasulullah,
apa yang dimaksud taman-taman surga itu?” Nabi SAW menjawab,”majelis-majelis
ta’lim.” (HR. Al-Thabrani)
مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ
جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلْجَمًا بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ . أبو داود
“Barangsiapa
ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan dating pada hari
kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka.” (HR. Abu Dawud)
اَلْعَالِمُ إِذَا أَرَادَ بِعِلْمِهِ
وَجْهَ اللَّهِ تَعَالَى هَابَهُ كَلُّ شَيْئٍ ، وَاِذَا اَرَادَ أَنْ يَكْنِزَ
بِهِ الْكُنُوْزَ هَابَ مِنْ كُلِّ شَيْئٍ ... الديلمى
“Seorang
alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka ia akan ditakuti
oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia akan takut
dari segala sesuatu.” (HR. Al-Dailami)
إِنِّى أَخَافُ عَلَى اُمَّتِيْ
أَعْمَالاً ثَلاَثَةً : زَلَّةُ عَالِمٍ ، وَحُكْمُ جَائِرٍ ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ .
الشهاب
“Yang
aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama,
hokum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan.” (as-Syihaab)
إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا
يَوْمَ القِيَامَةِ عَالِمٌ لَمْ يَنْفَعْهُ اللَّهُ بِعِلْمِهِ . البيهقي
“Orang
yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah
menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.” (al-Baihaqy)
إِذَا رَأَيْتَ الْعَالِمَ يُخَالِطُ
السُلْطَانَ مُخَالَطَةً كَثِيْرَةً ، فَاعْلَمْ بِأَنَّهُ لِصٌّ . الديلمى
“Apabila
kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketauhilah bahwa
dia adalah pencuri.” (al-Daylami)
اَلْعَالِمُ بِغَيْرِ عَمَلٍ
كَالْمِصْبَاحِ يَحْرِقُ نَفْسَهُ . الديلمى
“Seorang
ulama yang tanpa amalan seperti lampu membakar dirinya sendiri (berarti amal
perbuatan harus sesuai dengan ajaran-ajarannya) (al-Daylami)
إِنَّ مِنْ إِجْلاَلِ اللَّهِ ،
إِكْرِامَ الْعِلْمِ وَ الْعُلَمَاءِ ، وَذِى الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ ،
وَإِكْرَامَ حَمَلَةَ الْقُرْاَنِ وَ أَهْلِهِ ، وَ إِكْرَامَ السُّلْطَانِ
الْمُقْسِطِ ..
“Termasuk
mengagungkan Allah ialah mengormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua
yang muslim dan para pengemban Al-Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil
(Abu Dawud, dan al-Thusiy)
اِنَّ اللَّهَ لاَيَقْبِضُ الْعِلْمَ
اَنْتِزَاعًا يَنْتَزْعُهُ مِنَ النَّاسِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ
الْعُلَمَاءِ ، حَتَّى اِذَا لَمْ يَتْرُكْ عَالِمًا ، اِتَّخَذَ النَّاسُ
رُؤَسَاءَ جُهَّالاً ، فَسُئِلُوْا فَأَفْتَوْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَضَلُّوْا وَ اَضَلُّوْا
. متفق عليه
“Sesungguhnya
Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan
mewafatkan para ulama sehingga tidak tersisa seorang alim. Dengan demikian
orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia diberi
fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan (Bukhari , Muslim)
قَلِيْلُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ
كَثِيْرِ الْعِبَادَةِ ، وَكَفَى بِالْمَرْءِ فِقْهًا إِذَا عَبَدَ اللَّهَ
وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلاً إِذَا أُعْجِبَ بِرَأْيِهِ . الطبرانى
“Sedikit
ilmu itu lebih baik dari banyak ibadah, cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya
jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila
seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri.” (Al-Thabraniy)
تَجَاوَزُوْا عَنْ ذَنْبِ السَّخِيِّ
وَزَلَّةِ الْعَالِمِ وَسَطْوَةِ السُّلْطَانِ الْعَادِلِ ، فَإِنَّ اللَّهَ
تَعَالَى اَخِذٌ بِيَدِهِمْ كُلَّمَا عَثَرَعَاشِرٌ مِنْهُمْ . البخارى
“Maafkanlah
dosa orang yang murah hati, kekeliruan seorang ulama dan tindakan seorang
penguasa yang adil. Sesungguhnya Allah Ta’ala membimbing mereka apabila ada
yang tergelincir.” (Bukhari)
تَنَاصَحُوْا فِى الْعِلْمِ ، وَلاَ
يَكْتُمْ بَعْضُكُمْ بَعْضُا ، فَإِنَّ خِيَانَةً فِى الْعِلْمِ أَشَدُّ مِنْ
خِيَانَةٍ فِى الْمَالِ. ابو نعيم
“Saling
berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiannya. Sesungguhnya
berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya dari pada berkhianat
dalam harta.” (Abu Nu’ai)
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَطَاءٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْبَحْرِ
Sesungguhnya
akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yg di langit & di bumi
hingga ikan hiu di dasar laut. [HR. ibnumajah No.235].
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى
الْمِصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ
عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا فَلَهُ أَجْرُ مَنْ عَمِلَ
بِهِ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الْعَامِلِ
Barangsiapa
mengajarkan suatu ilmu, maka ia akan mendapatkan pahala orang yg mengamalkannya,
tanpa mengurangi pahala orang yg mengamalkannya sedikitpun. [HR. ibnumajah No.236].
حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي
كَرِيمَةَ الْحَرَّانِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحِيمِ
حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَبِي أُنيْسَةَ عَنْ زيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ مَا يُخَلِّفُ الرَّجُلُ مِنْ بَعْدِهِ ثَلَاثٌ
وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ وَصَدَقَةٌ تَجْرِي يَبْلُغُهُ أَجْرُهَا وَعِلْمٌ
يُعْمَلُ بِهِ مِنْ بَعْدِهِ قَالَ أَبُو الْحَسَنِ وَحَدَّثَنَا أَبُو حَاتِمٍ
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ سِنَانٍ الرَّهَاوِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ
بْنُ سِنَانٍ يَعْنِي أَبَاهُ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَبِي أُنَيْسَةَ عَنْ
فُلَيْحِ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ
Sebaik-baik
perkara yg ditinggalkan oleh seorang laki-laki sepeninggalnya ada tiga; anak
shalih yg mendoakannya, sedekah jariyah yg pahalanya sampai kepadanya serta
ilmu yg diamalkan oleh orang sepeninggalnya. Abul Hasan berkata; telah
menceritakan kepadaku Abu Hatim berkata, telah menceritakan kepada saya
Muhammad bin Yazid bin Sinan Ar Rahawi berkata, telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Sinan -yaitu bapaknya- berkata, telah menceritakan kepadaku Zaid bin
Abu Unaisah dari Fulaih bin Sulaiman dari Zaid bin Aslam dari Abdullah bin Abu
Qatadah dari Bapaknya berkata; aku mendengar Rasulullah , lalu ia menyebutkan
sebagaimana hadits diatas tersebut. [HR. ibnumajah No.237].
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبِ بْنِ عَطِيَّةَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ
مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا مَرْزُوقُ بْنُ أَبِي الْهُذَيْلِ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ حَدَّثَنِي
أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْأَغَرُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ
مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ
وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ
بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً
أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ
مَوْتِهِ
Sesungguhnya
kebaikan yg akan mengiringi seorang mukmin setelah ia meninggal adl ilmu yg ia
ajarkan & sebarkan, anak shalih yg ia tinggalkan & Al Qur`an yg ia
wariskan, atau masjid yg ia bangun, atau rumah yg ia bangun untuk ibnu sabil,
atau sungai yg ia alirkan (untuk orang lain), atau sedekah yg ia keluarkan dari
harta miliknya dimasa sehat & masa hidupnya, semuanya akan mengiringinya
setelah meninggal. [HR. ibnumajah No.238].
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ حُمَيْدِ
بْنِ كَاسِبٍ الْمَدَنِيُّ حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ صَفْوَانَ
بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ طَلْحَةَ عَنْ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ أَنْ يَتَعَلَّمَ الْمَرْءُ الْمُسْلِمُ عِلْمًا ثُمَّ
يُعَلِّمَهُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
Sedekah
yg paling utama adalah seorang muslim yg
mempelajari satu disiplin ilmu kemudian mengajarkannya kepada saudaranya sesama
muslim. [HR. ibnumajah No.239].
۱۳۸۹- وَعَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ:وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ
فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۰- وَعَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ دَعَاإِلىٰ هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِمِثْلُ أُجُرِمَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذٰلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۱-وَعَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ :إِذَا مَاتَ ابْنُ ﺁدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:صَدَقَتٍ جَارِيَةٍ,أَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۰- وَعَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ دَعَاإِلىٰ هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِمِثْلُ أُجُرِمَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذٰلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۱-وَعَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ :إِذَا مَاتَ ابْنُ ﺁدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:صَدَقَتٍ جَارِيَةٍ,أَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۸۹- وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
قَالَ:وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ
طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۰- وَعَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ دَعَاإِلىٰ هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِمِثْلُ أُجُرِمَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذٰلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۱-وَعَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ :إِذَا مَاتَ ابْنُ ﺁدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:صَدَقَتٍ جَارِيَةٍ,أَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۰- وَعَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ دَعَاإِلىٰ هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِمِثْلُ أُجُرِمَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذٰلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۱-وَعَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ :إِذَا مَاتَ ابْنُ ﺁدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:صَدَقَتٍ جَارِيَةٍ,أَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
1389.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. ”(H. R Muslim)
1390.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menyerbu kepada hidayah (petunjuk)
maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yamh mengikutinya tanpa
mengurangi dari pahala mereka sedikitpun. ”(H. R Muslim)
1391.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , dia berkata: Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:”Jika anak Adam mati, maka terputuslah semua
amalannya melainkan tiga hal; shadaqah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak
shalih yang mendo’akannya. ”(H. R Muslim)
قَالَ:وَمَنْ سَلَكَ
طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى
الجَنَّةِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۰- وَعَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ دَعَاإِلىٰ هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِمِثْلُ أُجُرِمَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذٰلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۰- وَعَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ دَعَاإِلىٰ هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِمِثْلُ أُجُرِمَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذٰلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۱-وَعَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ :إِذَا
مَاتَ ابْنُ ﺁدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:صَدَقَتٍ
جَارِيَةٍ,أَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ. رَوَاهُ
مُسْلِمٌ.
1389.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. ”(H. R Muslim)
1390.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menyeru kepada hidayah (petunjuk)
maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yamh mengikutinya tanpa mengurangi
dari pahala mereka sedikitpun. ”(H. R Muslim)
1391.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , dia berkata: Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:”Jika anak Adam mati, maka terputuslah semua
amalannya melainkan tiga hal; shadaqah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak
shalih yang mendo’akannya. ”(H. R Muslim)
عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن النبي صلى الله
عليه وسلم قال سبع يجري للعبد أجرهن وهو في قبره بعد موته :من علّم علما, أو أجرى
نهرا , أو حفر بئرا , أو غرس نخلا , أو بنى مسجدا , أو ورث مصحفا , أو ترك ولدا
يستغفر له بعد موته » [رواه البزار في مسنده حسنه الألباني رحمه الله في صحيح
الجامع برقم
Dari
Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallalllahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Tujuh amalan yang pahalanya mengalir bagi seorang hamba meski dia telah
dimakamkan di kuburan. 1. Mengajarkan ilmu. 2. Mengalirkan sungai. 3. Menggali
sumur. 4. Menanam pohon kurma. 5. Membangun masjid. 6. Mewariskan (mewakafkan
mushhaf al Qur’an). 7. Meninggalkan anak yang memohonkan ampunan untuknya
setelah ia wafat.
HR. Al Bazzar dalam musnadnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no : 3596.
HR. Al Bazzar dalam musnadnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no : 3596.
اطلبوا العلم ولو بالصين ، فإن طلب
العلم فريضة على كل مسلم
Carilah
Ilmu walau sampai ke Negeri Cina karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib
bagi setiap muslim (mayoritas ulama menilai ini hadist dhaif).
أخبرنا أبو عبد الله الحافظ ، أخبرنا
أبو الحسن علي بن محمد بن عقبة الشيباني ، حدثنا محمد بن علي بن عفان ، ح وأخبرنا
أبو محمد الأصبهاني ، أخبرنا أبو سعيد بن زياد ، حدثنا جعفر بن عامر العسكري ،
قالا : حدثنا الحسن بن عطية ، عن أبي عاتكة ، – وفي رواية أبي عبد الله – حدثنا
أبو عاتكة ، عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
Telah
mengkhabarkan kepadaku (Baihaqi) Abu Abdillah Al-Hafidz, telah mengkhabarkan
kepadaku Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Uqbah Asy-Syaibani, telah berkata
kepadaku Muhammad bin Ali bin Affan, dan telah mengkhabarkan kepadaku Abu
Muhammad Al-Ashbihani, telah mengkhabarkan kepadaku Abu Said bin Ziyad, telah
berkata kepadaku Ja’far bin Amir al-Askari, mereka berdua berkata: Telah
berkata kepadaku Al-Hasan bin Athiyyah dari Abu Atikah –dalam riwayat lain Abu
Abdillah- telah berkata kepadaku Abu Atikah, dari Anas bin Malik, beliau
berkata: Rasulullah bersabda:
Sumber: Darussalam Bengkulu
0 comments:
Post a Comment