KUNJUNGAN RUTIN PENGAWAS PENDIDIKAN DEPAG SUMBAWA
Merupakan
hal rutin kunjungan yang dilakukan oleh Pengawas Pendidikan dari Departemen
Agama setiap 2-3 kali dalam setiap semester. Setelah sebelumnya pada Februari
2013, tiga orang pengawas masing-masing Bapak Abdulloh, Bapak Mustami’uddin dan
Bapak Aqsho berkunjung dalam rangka menge-Ceck keadaan guru MTs NW Padasuka dan
MA NW Padasuka, Juga Bapak H. Arsyad yang sempat hadir pada bulan April 2013
Tepat pada saat pelaksanaan Unian Nasional Santri MA NW Padasuka, kali ini Senin,
8 September 2014, 3 orang pengawas dari Depag kembali mengunjungi MTs NW
Padasuka dan MA NW Padasuka.
Dalam
kunjungan yang mengagendakan beberapa hal penting terkait Profesionalisme Guru,
Kedisiplinan dan Perencanaan Pembelajaran tersebut, Bapak Mustautin, Ketua
Rombongan menyampaikan beberapa hal terkait dengan Profisionalisme Guru. Dalam
hal ini beliau lebih banyak menyoroti guru-guru PNS, Sertifikasi dan GTT/GKD.
Beliau memaparkan “Kita di Pondok jangan mau kalah dengan sekolah-sekolah
Negeri. Jangan sampai jumlah siswa Cuma dua kelas saja, harus ada penambahan.
Silahkan disosialisasikan, terutama di sini (Ponpes NW Padasuka. Red)
kita memiliki banyak hal yang bisa kita promosikan, kita punya banyak Hafizh
(Penghafal Al-Qur’an), bisa dijadikan sebagai bahan promosi”. Ujarnya.
Terkait
dengan Pendirian Pondok Pesantren NW Padasuka, Beliau Mengatakan “Bapak Tuan
Guru kita disini telah bersusah payah dalam mendirikan Pondok Pesantren ini
sehingga saat ini kita bisa menikmati yang sudah ada. Maka mari kita bantu
Bapak Tuan Guru dengan menjadi guru yang Professional. Siap menuntaskan
pembelajaran dengan optimal, bukan dengan menutup mata”
Setelah
sekitar 30 menit memberikan pengarahan kepada para guru, beliaupun menyerahkan Microphone-nya
kepada Bapak H. Arsyad. Pada kesempatan itu, beliau lebih memfokuskan diri
untuk membahas kedisiplinan para guru. Dalam hal ini beliau banyak memberikan
informasi tentang temuan-temuan beliau di beberapa madrasah di Kabupaten
Sumbawa. Beliau menuturkan bahwa banyak di temukan sekolah-sekolah yang di SK
Pembagian Tugasnya pembelajaran dimulai pada jam 07.15. Tapi pada faktanya
tidak demikian, bahkan ada madrasah yang sampai jam 07,30 masih belum ada orang
di madrasah tersebut. “Kami sampai madrasah itu pada jam 08.10. Tapi sampai
disana tidak ada guru yang sudah datang, bahkan gerbangnya saja masih belum
dibuka sehingga siswa-siswa banyak yang berdiri di pinggir jalan menunggu
dibukakan gerbang”. Ungkapnya.
Selain itu
beliau juga membahas tentang Kepengawasan Kepala Madrasah terhadap guru. Beliau
menyampaikan bahwa tugas tatap muka Kepala Madrasah adalah 6 Jam saja,
sedangkan tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah yang 18 jam tersebut lebih pada posisinya
sebagai Managerial. “Kepala Madrasah haruslah tetap melakukan pengawasan kepada
para guru, bila perlu dalam setiap semester, Kepala Madrasah harus masuk
kedalam kelas untuk mengawasi guru yang sedang mengajar. Jika memang pada
supervise pertama guru tersebut belum menuntaskan pembelajaran, ulangi lagi,
bahkan bisa sampai berkali-kali” ujarnya.
Terkait
dengan Perencanaan guru dalam melaksanakan Pembelajaranpun tidak luut dari
pembahasan. Dalam hal ini Bapak Muhibbin memaparkan bahwa setiap guru harus
mempersiapkan diri sebelum memulai kegiatan Pembelajaran, persiapan tersebut
terkait dengan perangkat pembelajaran sehingga guru tidak ngambang dalam
mengajar.
Dalam
kesempatan inipun Bapak Muhibbin menyempatkan diri untuk Simulasi kegiatan
Supervisi Kepala Madrasah terhadap Guru. Dalam hal ini Guru dibagikan belanko
daftar perangkat pembelajaran yang harus disiakan oleh seorang guru. Para
gurupun diminta untuk mengisi blanko yang dibagikan dan ditandatangani oleh
masing-masing Kepala Madrasah. BaloN
0 comments:
Post a Comment