Monday, September 8, 2014

KUNJUNGAN RUTIN PENGAWAS PENDIDIKAN DEPAG SUMBAWA

Merupakan hal rutin kunjungan yang dilakukan oleh Pengawas Pendidikan dari Departemen Agama setiap 2-3 kali dalam setiap semester. Setelah sebelumnya pada Februari 2013, tiga orang pengawas masing-masing Bapak Abdulloh, Bapak Mustami’uddin dan Bapak Aqsho berkunjung dalam rangka menge-Ceck keadaan guru MTs NW Padasuka dan MA NW Padasuka, Juga Bapak H. Arsyad yang sempat hadir pada bulan April 2013 Tepat pada saat pelaksanaan Unian Nasional Santri MA NW Padasuka, kali ini Senin, 8 September 2014, 3 orang pengawas dari Depag kembali mengunjungi MTs NW Padasuka dan MA NW Padasuka.

Dalam kunjungan yang mengagendakan beberapa hal penting terkait Profesionalisme Guru, Kedisiplinan dan Perencanaan Pembelajaran tersebut, Bapak Mustautin, Ketua Rombongan menyampaikan beberapa hal terkait dengan Profisionalisme Guru. Dalam hal ini beliau lebih banyak menyoroti guru-guru PNS, Sertifikasi dan GTT/GKD. Beliau memaparkan “Kita di Pondok jangan mau kalah dengan sekolah-sekolah Negeri. Jangan sampai jumlah siswa Cuma dua kelas saja, harus ada penambahan. Silahkan disosialisasikan, terutama di sini (Ponpes NW Padasuka. Red) kita memiliki banyak hal yang bisa kita promosikan, kita punya banyak Hafizh (Penghafal Al-Qur’an), bisa dijadikan sebagai bahan promosi”. Ujarnya.

Terkait dengan Pendirian Pondok Pesantren NW Padasuka, Beliau Mengatakan “Bapak Tuan Guru kita disini telah bersusah payah dalam mendirikan Pondok Pesantren ini sehingga saat ini kita bisa menikmati yang sudah ada. Maka mari kita bantu Bapak Tuan Guru dengan menjadi guru yang Professional. Siap menuntaskan pembelajaran dengan optimal, bukan dengan menutup mata”

Setelah sekitar 30 menit memberikan pengarahan kepada para guru, beliaupun menyerahkan Microphone-nya kepada Bapak H. Arsyad. Pada kesempatan itu, beliau lebih memfokuskan diri untuk membahas kedisiplinan para guru. Dalam hal ini beliau banyak memberikan informasi tentang temuan-temuan beliau di beberapa madrasah di Kabupaten Sumbawa. Beliau menuturkan bahwa banyak di temukan sekolah-sekolah yang di SK Pembagian Tugasnya pembelajaran dimulai pada jam 07.15. Tapi pada faktanya tidak demikian, bahkan ada madrasah yang sampai jam 07,30 masih belum ada orang di madrasah tersebut. “Kami sampai madrasah itu pada jam 08.10. Tapi sampai disana tidak ada guru yang sudah datang, bahkan gerbangnya saja masih belum dibuka sehingga siswa-siswa banyak yang berdiri di pinggir jalan menunggu dibukakan gerbang”. Ungkapnya.

Selain itu beliau juga membahas tentang Kepengawasan Kepala Madrasah terhadap guru. Beliau menyampaikan bahwa tugas tatap muka Kepala Madrasah adalah 6 Jam saja, sedangkan tugas tambahan sebagai Kepala Madrasah  yang 18 jam tersebut lebih pada posisinya sebagai Managerial. “Kepala Madrasah haruslah tetap melakukan pengawasan kepada para guru, bila perlu dalam setiap semester, Kepala Madrasah harus masuk kedalam kelas untuk mengawasi guru yang sedang mengajar. Jika memang pada supervise pertama guru tersebut belum menuntaskan pembelajaran, ulangi lagi, bahkan bisa sampai berkali-kali” ujarnya.
Terkait dengan Perencanaan guru dalam melaksanakan Pembelajaranpun tidak luut dari pembahasan. Dalam hal ini Bapak Muhibbin memaparkan bahwa setiap guru harus mempersiapkan diri sebelum memulai kegiatan Pembelajaran, persiapan tersebut terkait dengan perangkat pembelajaran sehingga guru tidak ngambang dalam mengajar.


Dalam kesempatan inipun Bapak Muhibbin menyempatkan diri untuk Simulasi kegiatan Supervisi Kepala Madrasah terhadap Guru. Dalam hal ini Guru dibagikan belanko daftar perangkat pembelajaran yang harus disiakan oleh seorang guru. Para gurupun diminta untuk mengisi blanko yang dibagikan dan ditandatangani oleh masing-masing Kepala Madrasah. BaloN

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive